PEPATAH DAN PRIBAHASA ACEH KUNO,SEBAGAI WARISAN DAN PESAN
Di Nusantara terdapat ribuan bahasa kuno yang terkadang terlupakan karena pengaruh peradaban moderen,setiap bahasa yang dahulu yang tersisa hanyalah, bahasa istilah, pribahasa, pepatah, Seperti bahasa sansekerta yang dominan dengan bahasa istilah nya,karena bahasa tersebut sering dipakai kedalam lambang negara maupun lambang instansi pemerintah,termasuk pemerintah Aceh,padahal Aceh tidak pernah takluk dari majapahit.Mungkin Nusantara ini ber inflasi pada kerajaan Majapahit dahulu.Sedangka daerah lain juga punya pepatah tersendiri, seperti ACEH,yang merupakan salah satu daerah yang tidak pernah dikuasai Majapahit,karena kuat nya kerajaan Aceh Darussalam,Bahasa Aceh juga terdapat beberapa pepatah yang bermakna Syariat warisan dari ulama,dan tokoh tokoh adat dahulu sebagai pesan untuk generasi muda.
Berikut beberapa Istilah dan pepatah Aceh yang sarat makna syariat:
1.Mate Aneuk meupat jrat,gadoh adat Hana Pat ta mita.(kalau anak kita meninggal ada kubur nya,tapi kalau hilang adat tidak dapat lagi di cari)
Pepatah tersebut diucapkan oleh Raja Iskandar muda,pada saat itu anak lelaki Iskandar muda yang bernama MEURAH PUPOK kedapatan berzina, dan hukum syariat setiap lelaki dan wanita yang telah kawin hukum nya Rajam sampai mati.Hukumam rajam tersebut dilakukan di depan sang Raja itu sendiri.Hal itu sebagai bentuk tegak nya syariat Islam di Aceh.
Adapun pesan dari pepatah tersebut yang bahwa siapapun yang melanggar hukum tiada ampun,tidak mengenal hukum yang oligarki (hukum hanya berlaku kebawah) tanpa nepotisme,karena syariat Islam berlaku secara individual tanpa memandang garis keturunan.
MUDA
2.jak buelaku linggang, pinggang buelaku ija,nyui buelaku tuboh,pajoh belaku atra.(jalan menurut langkah,pakaian menurut kain,makan menurut harta).
Pribahasa ini bermaknah tentang kehidupan sehari hari dengan penting nya ilmu dunia dan akhirat dan bermakna syar'i at menganut hukum fikah,tauhid,dan tasawuf,sebagai podoman dalam kehidupan.Yang inti nya pesan dalam menjalani kehidupan ini kita jangan memaksakan diri dalam urusan materi tapi kita terulah berusaha,berdoa,dan menerima apapun hasil nya,karena itu takdir dari ALLAH SWT.
orang Aceh tempo dulu
3.MEUNYO GASIN MEUKUIN LAM TAPEH,MEUNYO KAYA MULIA BAK WAREH.
(Kalau miskin hina di mata orang,kalau kaya di mulia kan kerabat).
Pepatah ini di perkirakan muncul pada Abad ke 18 Masehi, tidak jelas riwayat nya yang pasti dari siapa dan kapan,karena di ucapkan secara turun temurun.pesan nya ialah yang bahwa derajat manusia sama antara si miskin dan sikaya, jangan merendahkan yang miskin dan menghamba ka si kaya,tapi junjung lah Syariat AHLUL SUNNAH WA JAMAAH.
4.Meunyo di laot sapu Pakat,trok udara Laen kuenira.(kalau di laut satu kesepakatan,sesudah kedarat lain hitungan).
Pepatah ini supaya mengingat kan kita apabila orang dalam keadaan memerlukan kita,orang tersebut akan membujuk, merayu, berjanji,dan apabila maksud dan tujuan tercapai kita di abaikan begitu saja.pepatah ini di perkirakan lahir sesudah kemerdekaan, namun tidak jelas juga siapa yang pertama mengucapkan.
5.Mate Kon lako,rugo Kon atra (biar mati bukan suami kita,biar rugi bukan harta kita).
Pepatah ini di maksudkan kepada
orang orang yang suka mengurusi urusan yang tidak penting, terutama urusan orang.
6.Ceupub boh puuk,ro brueh lam umpang.
(Meraih buah burung,tumpah beras dari karung)
Pepatah ini untuk orang orang yang selalu mengejar keuntungan tanpa peduli hal yang merugikan, kehidupannya selalu mencari keuntungan yang dikejar,tapi kerugian yang di dapat.
Komentar